Tampilkan postingan dengan label GIVE ME PERSPECTIVE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label GIVE ME PERSPECTIVE. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 November 2022

[REVIEW] Made in Abyss Season 2—Petualangan di Kota Emas

[REVIEW] Made in Abyss Season 2—Petualangan di Kota Emas

Riko, Reg, dan Nanchi (dok. Kinema Citrus/Made in Abyss)
Riko, Reg, dan Nanchi (dok. Kinema Citrus/Made in Abyss)

 [REVIEW] Made in Abyss Season 2—Petualangan di Kota Emas


Pertama kalinya di-launching pada 2012, Bikinan Abyss sudah menjadi satu diantara anime penjelajahan terbaik yang sempat ada. Anime ini bercerita mengenai perjalanan Riko dan Reg ke dasar lubang raksasa yang beresiko namanya Abyss.

Sesudah musim pertama usai, seri ini diteruskan ke film yang di-launching pada 2020 kemarin. Sesudah dua tahun berakhir, penjelajahan Riko dan Reg diteruskan dalam anime musim ke-2 dengan 12 adegan. Nach, ini kali, penulis akan mengulas ulasan Bikinan Abyss Season 2. Ingin tahu bagaimana serunya? Baca pembahasan ini.

1. Penjelajahan lanjut ke Ibu Kota yang Tidak Dikembalikan


Sesudah menaklukkan Bondrewd di Susunan Ke-5, Lautan Mayat, Riko, Reg, dan Nanachi meneruskan penjelajahan mereka ke susunan seterusnya, yakni Susunan Ke enam yang dikenali sebagai Ibu Kota yang Tidak Dibalikkan. Kabarnya, Susunan Ke enam ialah tempat Kota Emas ada.

Setelah tiba di situ, Riko, Reg, dan Nanachi mendapati sebuah dusun yang ditempati oleh Narehate namanya Dusun Ilblu. Tanpa diperhitungkan, mereka mendapati peradaban Narehate yang berkembang seperti peradaban manusia. Saat mereka memilih untuk istirahat di dusun itu, Riko, Reg, dan Nanachi perlahan-lahan kupas riwayat Dusun Ilblu yang gelap.

Berlainan dengan musim awalnya yang fokus pada penjelajahan Riko, Reg, dan Nanachi dari susunan ke susunan, musim ini seutuhnya berdasarkan di Susunan Ke enam. Menurut penulis, musim ke-2 ini semakin terasa seperti spin-off karena seri lebih fokus pada masa lampau Dusun Ilblu, bukannya pada penjelajahan trio protagonis. Dalam pada itu, anime lupakan komponen terpenting dalam seri ini, yakni penjelajahan.

2. Banyak watak baru yang dikenalkan dalam musim ke-2 ini


Berlainan dengan musim awalnya atau pada filmnya, konsentrasi khusus dalam musim ke-2 ini terbelah jadi dua, yakni pada trio protagonis dan pada beberapa tokoh punya pengaruh di Dusun Ilblu. Bahkan juga, peranan Riko, Reg, dan Nanachi tidak demikian berasa pada musim ini. Seri habiskan mayoritas durasi waktunya dengan fokus pada bagaimana Vueko dan barisan Ganja datang di Susunan Ke enam dan bagaimana Dusun Iblu berdiri.

Dalam pada itu, Reg mendapati hubungan dengan Faputa, Narehate yang ingin merusak Dusun Ilblu. Satu kali lagi, penulis harus sebut jika musim ini berasa seperti spin-off, bahkan bisa saja arc filler. Masalahnya seri pada akhirnya mengutarakan keterikatan di antara Reg dengan Abyss, tapi hal itu pun tidak memberi panduan apapun mengenai periode lalunya.

3. Lepas dari plotnya yang berbeda, animasinya masih tetap memikat


Lepas dari plot dan penokohannya yang berbeda, perlu dianggap jika animasi anime ini masih tetap memikat. Berwarna benar-benar sama dengan beberapa warna lusuh. Design Narehate dan makhluk Abyss yang ditampilkan dalam seri ini aneh, tapi unik dan menarik.

Penulis mengakui jika animasi di anime ini sangat terasa realitas. Diawali dari episode berdarah sampai pertempuran yang intensif, semua dibuntel dalam grafis yang menganakemaskan mata. Namun, musim ke-2 ini kurang akan panorama Abyss yang cantik karena seri fokus pada satu tempat.

4. MYTH dan ROID dan Riko Azuna isi soundtrack Bikinan Abyss Season 2


Dalam sisi soundtrack, Bikinan Abyss Season 2 dibuka oleh lagu "Katachi" yang ditampilkan oleh Riko Azuna. Lagu ini mempunyai vibe yang paling positif dan penuh semangat hingga benar-benar cocok dengan konsep anime yang mengangkat topik penjelajahan.

Dalam pada itu, untuk lagu penutupnya, anime ini mempunyai lagu "Endless Embrace" yang ditampilkan oleh MYTH dan ROID. Lagu ini mempunyai alunan musik yang sebagai wakil Abyss yang misteri. Menariknya, ini bukanlah pertamanya kali Riko dan MYTH dan ROID isi soundtrack anime bersama. Awalnya, mereka sempat juga isi soundtrack anime yang serupa, yakni Re:ZERO -Starting Life in Another World-.

5. Anime tidak jelek, tapi di luar harapan


Keseluruhannya, Bikinan Abyss: The Golden City of the Scorching Sun atau Bikinan Abyss Season 2 memanglah tidak jelek. Namun, anime ini ada di luar harapan. Saat seorang melihat Bikinan Abyss, hal yang ingin mereka saksikan ialah penjelajahan epik di Abyss yang menakutkan.

Sayang, keinginan penjelajahan pemirsa tidak terpenuhi pada musim ke-2 anime ini. Bukannya tampilkan penjelajahan epik seperti musim awalnya, si sutradara, Masayuki Kojima, malah lebih fokus pada flashback dari berdirinya Dusun Ilblu. Riwayat Dusun Ilblu memang seharusnya diutarakan, tapi seri habiskan terlampau beberapa waktu pada flashback hingga mereka lupakan bagian utama dalam seri ini.

Sama seperti yang telah penulis sebut, Bikinan Abyss Season 2 memanglah bukan anime yang jelek. Namun, anime ini sedikit ada di luar harapan. Untuk anime yang ini, penulis memberi peringkat 3/5. Lepas dari semua kritik, fans Bikinan Abyss harus tetap menonton anime ini!